Sukses kaya raya adalah seseuatu yang sering orang impikan dalam hidupnya, karena keberhasilan kesuksesan kaya raya bukan merupakan barang baru dibumi ini, sudah tentu banyak orang membahas tentang sebab-sebab kesuksesan itu sendiri. Banyak wawancara dan riset yang dilakukan untuk mendeteksi mengapa orang berhasil dalam melakukan pekerjaannya, meniti karirnya, maupun menjalankan usahanya. Setiap orang yang berhasil berhak menyampaikan kiat-kiatnya. Maka, ada berbagai macam atau variasi kiat untuk menggapai sukses yang kemudian disampaikan dalam berbagai media.
Demikian pula dengan kiat sukses dalam berbisnis atau berwirausaha. Ada yang punya 5 kiat, 8 kiat, 9 kiat, 10 kiat, 12 kiat, dan barangkali juga ada yang punya 50 kiat. Mana yang harus diikuti? Sebaliknya, sama halnya dengan penyebab kegagalan dalam berbisnis. Ada yang mengatakan 5 penyebab 7 penyebab, 9 penyebab dan puluhan penyebab.
Beberapa pengusaha yang saya temui tidak bisa mengatakan dengan pasti penyebab keberhasilannya. Beberapa mengatakan, ya karena Allah SWT. Ketika saya tanyakan pada mereka "mengapa anda ditolong Allah dan yang lain tidak'' mereka juga tidak tahu. Sejak dulu sampai sekarang, faktor penyebab keberhasilan seakan-akan masih menyisakan misteri. Secara umum orang menamai KEKUASAAN ALLAH yang menjadi penyebab keberhasilan yang belum teridentifikasi itu. Ustad Yusuf Manshur, Ustad sukses yang fenomenal itu sering dalam acara yang diisinya mengatakan bahwa Kekuasaan Allah SWT itu adalah penyebab paling pasti dalam kesuksesan manusia.
Selain dari Kekuasaan Allah dalam medapatkan kesuksesan, orang-orang sukses mempunya karakter khas Enterpreuner. Richard St. John telah melakukan riset selam 10 tahun untuk menjawab sebuah pertanyaan: Apa yang benar-benar membuat seseorang sukses?. Ia melakukan wawancara tatap muka dengan 500 tokoh yang meraih sukses luar biasa, termasuk Bill Gates, Martha Stewart, Richard Branson, Jane Goodall, dan para pendiri Google. Hasil riset itu tertuang dalam bukunya ''8 To Be Great". Melalui risetnya ia mendapatkan sebanyak 300 kemungkinan faktor-faktor sukses, yang pada akhirnya disimpulkanlah 8 (delapan) sifat yang menurut kebanyakan orang telah membantu mereka meraih sukses melebihi faktor-faktor lainnya. Kedelapan faktor itu adalah: Passion (orang-orang sukses mencintai pekerjaan mereka, Kerja (mereka bekerja sangat keras), Fokus (mereka fokus pada satu hal, bukan semua hal), Motivasi (mereka selalu memacu diri mereka sendiri), Ide (mereka menghasilkan ide-ide bagus), Pengembangan diri (mereka terus mengembangkan diri mereka sendiri dan apa yang mereka lakukan), Melayani (mereka melayani orang lain dengan nilai), dan Tekun (mereka tahan banting menghadapi waktu, kegagalan, dan kemalangan).
Lima ratus orang sukses yang diwawancarai Richard St. John bukan semuanya Enterprenuer, tetapi juga berbagai macam profesi seperti pemimpin, artis, olahragawan, penulis dan profesional lainnya. Hal itu bisa diartikan bahwa, untuk menjadi sukses bukan hanya profesi Enterprenuer yang dituntut untuk memiliki delapan sifat itu, tetapi juga setiap orang dengan profesi apapun. Dengan kesimpulan kecil ini, maka sebenarnya Enterprenuer bukan profesi yang membutuhkan spesifikasi atau kualifikasi istimewa melebihi profesi lainnya. Dengan kata lain, sesungguhnya tidak ada karakter khas Enterprenuer. Yang ada adalah karakter orang sukses apa pun profesinya.
Boleh jadi setelah diskusi atau perdebatan tentang hal itu muncul kemudian istilah intrapreneur, yang seringkali disandang pada karyawan yang memiliki karakter mirip-mirip atau sama dengan enterpreneur. Artinya seorang karyawan yang berjiwa enterpreneur adalah seorang intraprenuer, yang konon merupakan kepanjangan dari intra corporate enterpreneur.
Apabila menurut anda artikel ini bermafaat, bagikanlah kepada kerabat dan saudara-saudara anda dengan cara dibagikan melalui sosial media facebook, twiter dan sebagainya semoga bermanfaat.